MUSEUM MAJAPAHIT TROWULAN.
Museum Trowulan, atau Museum Majapahit, adalah museum arkeologi di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, di jalur Surabaya-Mojokerto. Museum ini menyimpan berbagai artefak dari sekitar Trowulan, seperti koin emas, keramik, guci, dan alat rumah tangga, serta relief yang menggambarkan interaksi pedagang Tiongkok dengan Kerajaan Majapahit.
Didirikan pada tahun 1942 oleh Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro dan arsitek Belanda Henricus Maclaine Pont, museum ini awalnya merupakan kantor Oudheidkundige Vereeniging Majapahit (OVM), perkumpulan yang melakukan penelitian arkeologi tentang Kerajaan Majapahit.
Kantor tersebut sekaligus menjadi tempat tinggal Pont yang aktif mengumpulkan temuan masyarakat dan hasil penggalian. Pada tahun 1926, bangunan baru dibangun untuk menampung peninggalan Majapahit yang semakin banyak.
Museum ini sempat ditutup saat Jepang menjajah Indonesia dan Pont ditahan. Namun, pada tahun 1943, museum dibuka kembali atas perintah Prof. Kayashima dari Kantor Urusan Barang Kuno (KUBK) di Jakarta.
Koleksi utama museum berupa Surya Majapahit, Arca Camundi, Arca Airlangga (Wisnu Naik Garuda), Arca-arca dan relief dari masa Majapahit, situs-situs pemukiman dari masa Majapahit, prasasti dari masa Singosari, Kediri dan Majapahit, prasasti tertua “Siti Fatima binti Maimun”, koleksi Arkeologi dari Terakota (tanah liat).